Sawit Trek, Hasil Panen Tak Menentu dan Tanpa Kepastian Pupuk Nasa Solusinya

Hasil Pemupukan Supernasa dan Powernutrition www.agennasajambi.com

Berbicara tentang  Kelapa Sawit sama dengan tanaman lain, mereka butuh perhatian serius dan konsisten. Kelapa Sawit merupakan tanaman unik dan berkepanjangan. 

Sehingga tidak tidak bisa serta merta begitu tanam langsung mendapatkan hasil yang cling, bagus, dan maksimal. 

Ada petani yang bilang, enak sih memang punya Kebun kelapa sawit keladangnya bisa 15 hari sekali saat panen saja. Berbeda dengan  petani karet harus tiap hari disembah  (dideres) hehe.

Saya punya Tips untuk anda baik pemula atau yang sudah lama wabil khusus yang belum mengenal/mengerti apa itu PIKAT NASA …

PIKAT NASA itu adalah : 

1. bibit terbaik
2. perawatan terbaik
3. hasil terbaik
4. kebun terbaik

Dalam budidaya kelapa sawit mutlak Bibit adalah harga mati saya kasih tips sederhana utuk mendapatkan bibit sawit yang bagus cari saja pada perusahaan yang sudah mengeluarkan benih bersertifikat untuk mendapatkan bibit  terbaik cari saja benih bersertifikat. Karena sesungguhnya tidak ada bibit palsu kalau palsu berati terbuat dari plastik..hehe..

Perawatan terbaik pada dasarnya adalah menjaga gulma dan piringan tetap bersih juga pemberian pupuk yang berimbang yaitu lengkap dengan unsur Hara makro dan mikro, sehingga terdapat kesimbangan unsur yang dibutuhkan tanaman.

Tahapan Praktis Meningkatkan Hasil Produksi terbaik

1. Konsisten terhadap jadwal aplikasi pemupukan, dengan tetap berdasarkan 4T, tepat dosis,tepat cara , tepat waktu, tepat Jenis.
2. Hasil analisa tanah dan analisa daun, harus dijadikan acuan dan rekomendasi dalam menentukan dosis kebutuhan setiap tanaman
3. Pengunaan pupuk yang berimbang harus dilakukan, yaitu antara pemberian pupuk makro,bisa gunakan NPK atau Tunggal Urea,kcl dan TSP,kiserit atau dolomit tergantung pada jenis tanahnya dan mikro serta pemberian hormon juga tetap diberikan,saran saya anda gunakan pupuk super nasa dan power nutrition guna memenuhi ketersedian hara yang dibutuhkan oleh tanaman, serta penggunaan pupuk yang mampu memperbaiki kerusakan tanah untuk menunjang perkebunan yang lestari.
4. Pengurangan penggunaan pupuk makro (kimia) antara 25 % hingga 50% secara bertahap perlu dilakukan dan selanjutnya penggunaan pupuk organik menjadi langkah alternatif solusi dan dibeberapa hasil uji coba dilapangan menunjukan hasil yang signifikan bahwa penggunaan pupuk organik dan pengurangan pupuk makro dapat meningkatkan hasil produksi dan bahkan bisa mencapai potensial produksi.
5. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan tenaga kerja dan ketersediaan pupuk tunggal yang tidak selalu tersedia, maka sebaiknya penggunaan pupuk majemuk menjadi alternatif dengan diikuti penggunaan pupuk organik yang mengandung unsur hara mikro, hormon pertumbuhan dan asam-asam organik (humat & fulvat).

Knsultasi khusus di No HP/WhatsApp 085279041303