Saat ini
banyak sekali jenis pupuk yang beredar di pasaran, entah itu pupuk organik
maupun anorganik. Namun banyak juga pupuk abal abal alias palsu yang diedarkan
oleh oknum, sehingga akan merugikan konsumen itu sendiri, mengingat setelah
dipupuk tidak ada hasil yang nampak.
Adalagi
pupuk asli tapi telah dioplos oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, nah ini
menjadi perhatian serius. Sebab, pupuk yang asli tersebut sejatinya berkualitas
bagus, namun setelah di oplos hasil yang didapat petani tidak sesignifikan
pupuk asli tersebut.
Menentukan
pupuk yang berkualitas penting untuk memastikan hasil pertanian atau kebun yang
optimal.
Berikut ini
kami paparkan 20 tips atau cara menentukan pupuk yang anda beli tersebut
berkualitas atau tidak.
.jpg)
1. Analisis Kandungan Nutrisi
Periksa kandungan nutrisi
pupuk, termasuk kadar nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), yang biasanya
ditunjukkan dalam format N-P-K. Biasanya kandungan nutrisi ada dilabel pada
kemasan pupuk itu sendiri.
2. Sumber Nutrisi
Pastikan sumber nutrisi
dalam pupuk mudah dicerna oleh tanaman, misalnya, pupuk organik atau anorganik.
Sehingga saat pemupukan dilapangan kita tahu seberapa besar kebutuhan tiap tiap
tanaman.
3. Kehalusan Butiran
Jika kita lihat saat
produksi tentu, kehalusan butiran pada pupuk berbeda beda. Umumnya yang
produksinya bagus, butiran pupuknya terbilang seragam. Pilih pupuk dengan
butiran halus dan seragam agar mudah diaplikasikan dan tersebar merata di
tanah.
4. Ketersediaan Nutrisi
Pastikan nutrisi dalam
pupuk tersedia dalam bentuk yang mudah, sehingga saat kita aplikasikan tanaman
dengan mudah menyerap nutrisi yang terkandung didalam pupuk tersebut.
5. pH Pupuk
Setiap produsen pupuk
tentu mencantumkan pH masing masing pupuk produksi merekea. Anda harus teliti
dalam melihat pH yang dicantumkan. Tipsnya periksa pH pupuk, karena pH yang
tepat membantu dalam penyerapan nutrisi oleh tanaman.
6. Kelarutan dalam Air
Ini salah satu yang
menjadi perhatian serius, pengalaman pridadi pernah ketipu oleh pupuk palsu,
setelah aplikasi selama satu tahun pupuk tersebut tidak larus ditanah bahkan
seperti semula, setelah diteliti dari produsen dan pupuk itu sendiri ternyata
pupuk palsu.
Sarannya, pilih pupuk
yang mudah larut dalam air untuk memudahkan penyerapan oleh akar tanaman.
7. Pupuk Organik vs. Anorganik
Pertimbangkan apakah Anda ingin
menggunakan pupuk organik (diperoleh dari bahan organik) atau pupuk anorganik
(kimia) sesuai dengan kebutuhan dan prinsip pertanian Anda, idealnya harus
diseimbangkan antara organic dan anorganik, agar hasil yang didapat maksimal.
8. Kandungan Mikroelemen
Sangat penting sekali, selain
N-P-K, pastikan pupuk juga mengandung mikroelemen seperti zat besi, mangan,
tembaga, dan seng.
9. Formula Pupuk Sesuai Tanaman
Pilih formula pupuk yang
sesuai dengan jenis tanaman yang Anda tanam, karena setiap tanaman memiliki
kebutuhan nutrisi yang berbeda.
10.
Reputasi
Merek
Reputasi merek bisa
menjadi acuan pupuk tersebut berkualitas, akan tetapi toko ataupun penyalur
yang tepat juga menjadi perhatian, sebab agar pupuk yang anda beli benar benar
asli.
Pilih merek pupuk yang
memiliki reputasi baik dan telah terbukti memberikan hasil yang baik.
11.
Analisis
Laboratorium
Untuk perusahan
perkebunan skala besar, biasanya mereka memiliki labor sendiri, dan bisa
kroscek kandungan didalam pupuk tersebut.
Jika memungkinkan,
lakukan analisis laboratorium pada pupuk untuk memeriksa kandungan nutrisi
secara lebih mendetail.
12.
Pupuk
Slow-Release
Pupuk pelepasan lambat dapat
memberikan nutrisi secara berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Artinya
ada jenis pupuk yang memiliki kandungan yang pelepasaran nutrisinya lambat,
sehingga memberikan nutrisi jangka panjang, ingat jangan tergiur promosi yang
berlebihan, anda harus teliti dan jeli jangan sampai tertipu.
13.
Rasio
Nutrisi yang Seimbang
Pilih pupuk yang memiliki
rasio nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda.
14.
Pengemasan
Tertutup Rapi
Pupuk yang terkemas rapi dan kedap
udara dapat menjaga kualitasnya lebih baik. Pupuk yang baik biasanya kemasannya
cukup bagus dan rapi, karean biasnya pihak produsen ingin menjaga kualitas
pupuk yang mereka edarkan.
15.
Tanggal
Kedaluwarsa
Periksa tanggal
kedaluwarsa pupuk, karena pupuk yang kadaluwarsa mungkin kehilangan
efektivitasnya.
16.
Ulasan
Pengguna
Cari ulasan dari petani
atau ahli pertanian lainnya mengenai pupuk yang Anda pertimbangkan.
17.
Ketersediaan
di Lokasi
Pastikan pupuk tersebut
tersedia secara lokal agar lebih praktis dan ekonomis.
18.
Efek
Lingkungan
Pertimbangkan dampak lingkungan dari pupuk yang Anda pilih,
termasuk keberlanjutan dan efek pada ekosistem.
19.
Harga
Meskipun bukan
satu-satunya faktor, pertimbangkan juga harga pupuk dalam memilih yang sesuai.
20.
Konsultasi
dengan Ahli Pertanian
Jika Anda tidak yakin,
konsultasikan dengan ahli pertanian atau penasihat pertanian untuk saran lebih
lanjut.
Itulah 20 tips jika anda ingin
membeli pupuk dan ingin mendapatkan pupuk berkualitas untuk tanaman anda. Namun
rekomendasi dari orang sekitar dan pengalaman juga menjadi penentu pupuk mana
yang akan anda beli.***
Ingatlah
bahwa kebutuhan pupuk dapat bervariasi berdasarkan jenis tanaman, kondisi
tanah, dan tujuan pertanian Anda. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan
matang sebelum memilih pupuk yang akan Anda gunakan.
Posting Komentar untuk "20 Cara Menentukan Pupuk Yang Anda Beli Berkualitas atau Tidak"
Posting Komentar