Panduan Teknis Budidaya Kangkung Akar dengan Pupuk Nasa

Pada dasarnya cara menanam Kangkung lebih mudah dibandingkan dengan tanaman lainnya. Selain tidak asing,  Kangkung dapat dengan mudah dijumpai di pasar tradisional maupun pasar konvensional, dan semua orang rata-rata suka kangkung. Sayuran kangkung bersiklus panen cepat dan relatif tahan terhadap serangan hama, sehingga kangkung di pasaran relatif mendapat harga yang lebih murah dibandingkan sayuran jenis lain.

Kangkung dalam bahasa latinnya Ipomoea Spp. merupakan sayuran yang sangat populer, karena harganya yang paling murah sehingga memiliki banyak peminat. Sayuran yang konon berasal dari India ini dapat ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia, karena tanaman kangkung dapat hidup dengan baik di hampir semua jenis tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Keunggulan lain dari tanaman kangkung adalah cara menanamnya yang tergolong mudah. Kangkung juga memiliki siklus panen yang cepat dan tahan terhadap hama. Siklus panen kangkung yaitu 4-6 minggu sejak benih di tanam.
Kangkung yang beredar di pasar-pasar komersial ada dua jenis, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung darat adalah yang paling banyak dijual di pasar karena lebih banyak petani yang menanamnya dan kangkung darat juga lebih sehat. Berikut ini merupakan langkah-langkah menanam kangkung darat dari persiapan bibit hingga proses panen.

Pembibitan Kangkung


Bibit kangkung yaitu kangkung muda yang berukuran 20-30 cm dengan batang yang besar dan bagus. Bibit kangkung dapat diperoleh dengan menanam biji kangkung yang kering dan berkualitas baik atau menggunakan stek batang lalu ditancapkan ke tanah.

Benih kangkung yang telah diperoleh kemudian ditanam dengan jarak tanam 1,5 x 1,5 cm. Apabila benih kangkung berasal dari biji, dibutuhkan benih sebanyak 300 gram untuk lahan seluas 10 m2, jika setiap lubang diisi 2-3 butir biji. Ketika cuaca kering, lakukan penyiraman dengan teratur.


Pengolahan Media Tanam


Media tanam untuk tanaman kangkung ialah berupa tanah dengan campuran pupuk kompos. Di atas lahan budidaya atau tanah tempat menanam dibuat bedengan yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Kemudian tancapkan tugas di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
  1. Mengolah Lahan

Kurang lebih sekitar 3 minggu sebelum kegiatan penanaman, tanah terlebih dulu diolah dengan mencampurkan tanah dan 10 ton pupuk kompos atau pupuk kandang untuk setiap 1 hektar lahan. Kemudian lahan diairi setinggi 5 cm dan biarkan tergenang sambil diberi pupuk Urea sebanyak 1 kwintal untuk 1 hektar lahan.
  1. Membuat Bedengan

Tahap selanjutnya dalam pengolahan media tanam ialah pembuatan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran 3-5 panjang, 0,8-1,2 m lebar, 15-20 cm tinggi dan jarak antar bedengan 50 cm. Ukuran bedengan juga dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Bedengan dibuat dengan tujuan untuk membantu kelancaran keluar masuknya air (membantu pengairan), dan memudahkan pemeliharaan tanaman.
  1. Pemupukan

Dalam kegiatan pengolahan media tanam, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kegiatan pemupukan. Seminggu sebelum penanaman dan setelah bedengan selesai dibuat, medai tanam diberi perlakukan pupuk dasar berupa pupuk kandang. Pemupukan dilakukan kembali setelah tanaman kangkung berusia 1 minggu dan 2 minggu dengan menggunakan pupuk Urea yang dicampur air dan disiramkan pada pangkal batang tanaman kangkung. Lakukan juga penyemprotan menggunakan POC NASA dan Hormonik agar tanaman kangkung lebih cepat tumbuh dan mempersingkat waktu panen. Pupuk yang dibutuhkan untuk setiap 1 hektar lahan yaitu 10-20 ton pupuk kandang dan 100-250 kg pupuk Urea. Sebelum pemupukan dilakukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari.


Teknik Penanaman


Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penjarangan, penyiangan, penyulaman, penyiraman, pemupukan, dan penyemprotan pestisida untuk mencegah hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kangkung.
  1. Penjarangan

Kegiatan penjarangan dilakukan jika tanaman  kangkung dalam satu rumpun terlihat terlalu lebat dan berdesakan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, yaitu tanaman kangkung banyak yang mati, segera diganti dengan bibit yang baru atau lakukan penyulaman.
  1. Penyiangan

Yaitu kegiatan membersihkan lingkungan tanaman dari tanaman liar, gulma dan tanaman pengagnggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena terjadi perebutan nutrisi tanah. Penyiangan hanya dilakukan jika pada lahan terdapat gulma dan rumpu-rumput liar. Biasanya penyiangan dilakukan setiap 2 minggu sekali atau tergantung dengan kondisi lahan.
  1. Pemupukan


Supaya unsur hara yang dibutuhkan tanaman kangkung dapat terpenuhi, lakukan pemupukan menggunakan POC NASA dan Hormonik yang dilarutkan dengan air kemudian diaplikasikan ke tanaman kangkung dengan cara disemprot. Penyemprotan biasanya dilakukan setiap 1 minggu sekali.
  1. Penyiraman

Pada musim kering atau musim kemarau, penyiraman dilakukan sua kali sehari agar tanaman kangkung tidak mengalami kekeringan. Penyiraman dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 dan sore hari sekitar pukul 17.00. Kangkung merupakan tanaman yang banyak membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Namun ketika musim hujan, tanaman kangkung tidak perlu sering disiram.
  1. Penyemprotan Pestisida

Selama pertumbuhannya, tanaman kangkung paling sering terserang hama ulat. Hama ulat kangkung berwarna putih yang biasanya terdapat di helai daun bagian bawah. Untuk menanggulangi hama ulat pada tanaman kangkung,semprotkan Pestona atau Natural BVR pada sore hari. Gunakan dosis 2 cc per 1 liter air.


Hama dan Penyakit Tanaman Kangkung

Hama yang sering menyerang tanaman kangkung, biasanya merupakan hama yang tidak ganas seperti ulat daun dan belalang. Untuk mencegah dan mengendalikan hama tanaman kangkung agar tidak terjadi over populasi, semprotkan Pestona atau Natural BVR. Sedangkan untuk memberantas ulat daun, gunakan Natural Virexi atau Natural Vitura dengan dosis 2 cc setiap 1 liter air dengan menyemprotkannya ke tanaman kangkung. Saat membasmi hama, lahan diekringkan terlebih dhaulu selama 4-5 hari sebelum diairi kembali.
Mengenai penyakit pada tanaman kangkung sebenarnya tidak perlu dicemaskan karena pada dasarnya tanaman kangkung tahan terhadap penyakit. Hanya saja perlu dilakukan sedikit perlinfungan terhadap penyakit karat putih (Albugo Ipomoea panduratae).

Panen dan Pasca Panen


Tanaman kangkung dapat dipanen untuk pertama kalinya pada hari ke-12. Pada hari ke-12 tanaman kangkung telah tumbuh dnegan panjang batang sekitar 20-25 cm dan telah berdaun lebar. Cara panan kangkung yaitu dengan memangkas batang tanamannya menggunakan alat pemotong dan sisakan kira-kira 2-5 cm di atas permukaan tanah. Panen kangkung juga dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya, kemudian dicuci dengan air bersih. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada sore hari saat matahari tidak panas terik dan lahan harus dalam kondisi basah namun tidak berair (lembab).

Panen dapat dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Setiap selesai panen, akan terbentuk cabang-cabang baru. Produksi kangkung akan menurun setelah 10-11 kali panen. Dan pada saat itu, telah menghasilkan produksi tanaman kangkung sekitar 15 ton per 1 hektar lahan. Apabila tanaman kangkung terlihat ebrbunga, sisakan tanaman yang ada di lahan seluas kurang lebih 2 m2 untuk dikembangkan menjadi biji sebagai bakal benih penanaman selanjutnya. Dibutuhkan waktu kira-kira 40 hari untuk membuat biji benih sampai dapat dikeringkan dan siap tanam.

Kangkung yang telah dipanen kemudian sikumpulkan menjadi satu dan diikat setiap 15-20 batang per 1 ikatan. Agar kangkung tidak cepat layu saat disimpan sebelum dipasarkan, kangkung yang telah diikat dicelupkan ke dalam air tawar yang bersih dan tiriskan menggunakan anjang-anjang.
Demikian uraian mengenai Cara Menanam Kangkung Dengan Mudah. Pupuk organik NASA untuk tanaman kangkung berupa NASA POC NASA dan Hormonik dapat diperoleh dari distributor resmi PT Natural Nusantara. Semoga bermanfaat.

Kontak kami di  : 085279041303

Posting Komentar untuk "Panduan Teknis Budidaya Kangkung Akar dengan Pupuk Nasa"